Selasa, Juni 18, 2013
Komunikasi dalam Organisasi
1 Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan
berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui
oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi.
Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai
pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya adalah memo,
kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi
informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan
pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan
sebagai komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan
para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi,
dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi (Effendy,1989: 214).
Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan
kepada para karyawan tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka
mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja jika
sedang berada di bawah standar (Robbins, 2002).
Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan
kerja. Hal ini mudah dipahami sebab komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai
dampak yang luas terhadap kehidupan organisasi, misal konflik antar pegawai,
dan sebaliknya komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling pengertian,
kerjasama dan juga kepuasan kerja .Mengingat yang bekerjasama dalam suatu
organisasi dalam rangka mencapai tujuan merupakan sekelompok sumber daya
manusia dengan berbagai karakter, maka komunikasi yang terbuka harus
dikembangkan dengan baik. Dengan demikian masing-masing karyawan dalam
organisasi mengetahui tanggung jawab dan wewenang masing masing.
Karyawan yang mempunyai kompetensi komunikasi yang baik akan
mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat
kinerja karyawan menjadi semakin baik. Komunikasi memegang peranan penting di
dalam menunjang kelancaran aktivitas karyawan di perusahaan.
Hubungan
Ilmu Komunikasi dengan Organisasi
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak
pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk
komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang
dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa
yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi
pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya
menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan
jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan
memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilakukan.
Peran Komunikasi dalam Organisasi
Peran
Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi di suatu organisasi yang
dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada
kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi
untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214). Manajemen
sering mempunyai masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang
efektif sangat penting bagi para manajer, paling tidak ada dua alasan, pertama,
komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai; kedua,
komunikasi adalah kegiatan dimana para manejer mencurahkan sebagian besar
proporsi waktu mereka. Proses Komunikasi memungkinkan manejer untuk
melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya
agar mereka mempunyai dasar perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat
dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang
penugasan mereka. Pengarahan mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan
bawahannya agar tujuan kelompo dapat tercapai. Jadi seorang manejer akan dapat
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan
pihak lain. Sebahagian besar waktu seorang manejer dihabiskan untuk kegiatan
komunikasi, baik tatap muka atau melalui media seperti Telephone, Hand Phone
dengan bawahan, staf, langganan dsb. Manejer melakukakan komunikasi tertulis
seperti pembuatan memo, surat dan laporan-laporan.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam
organisasi adalah sebagai berikut:
a) Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan
informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat
memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi
yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan
pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen
membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna
mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan
(bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu
juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin
cuti, dan sebagainya.
b) Fungsi regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan
peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang
berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu:
•
Berkaitan
dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang
memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga
memberi perintah atau instruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan
sebagaimana semestinya.
•
Berkaitan
dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.
Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh
dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
c) Fungsi persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi,
kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk
mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang
dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih
besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan
kewenangannya.
d) Fungsi integratif
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada
dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu:
•
Saluran
komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin,
newsletter) dan laporan kemajuan organisasi.
•
Saluran
komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat
kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan
aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar
dalam diri karyawan terhadap organisasi.
PENUTUP
Demikian yang dapat
penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referansi yang ada hubungannya dengan makalah ini.
Penulis banyak berharap
para pembaca yang budiman dapat memberi kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan
berikutnya.
Semoga makalah ini
berguna bagi penulis khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Author: Mohammad
Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →
Related Posts:
Teori Organisasi Umum 2
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: